Monday, July 31, 2006

BISAKAH BERHENTI MEROKOK??????

Merokok sudah dianggap hal biasa dalam kehidupan sehari-hari. Padahal, dalam asap rokok terdapat 4.000 zat kimia yang berbahaya untuk kesehatan. Bisa enggak sih seseorang berhenti merokok?
Semua orang sudah tahu bahaya yang ditimbulkan akibat merokok. Tetapi, perilaku merokok tak pernah surut. Lihat saja dalam kehidupan sehari-hari, seperti di lingkungan rumah, kantor, angkutan umum, maupun di jalan-jalan. Hampir setiap saat dapat dijumpai orang merokok. Bahkan, parahnya lagi nih, di sebelah ibu yang sedang menggendong bayi sekalipun, orang tetap tenang saja mengembuskan asap rokoknya dan sering kali orang-orang yang ada di sekelilingnya tidak peduli.

Kerugian yang ditimbulkan rokok sangat banyak bagi kesehatan! Dalam asap rokok terdapat 4.000 zat kimia berbahaya, dua di antaranya adalah nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsinogenik. Racun dan karsinogen yang timbul akibat pembakaran tembakau dapat memicu terjadinya kanker.

Asap yang keluar dari pembakaran mengandung gas-gas beracun, seperti karbon monoksida dan larutan kimia lainnya. Karbon monoksida akan menurunkan kemampuan tubuh dalam membawa oksigen yang dapat menimbulkan risiko penyakit jantung.

Tembakau berisi zat nikotin yang sangat adiktif (membuat orang ketagihan). Nikotin akan mempercepat detak jantung dan meningkatkan tekanan darah. Namun, yang lebih membahayakan adalah tar>f 9001<>

Untuk memberikan selera yang diharapkan perokok, pabrik selalu menambahkan zat tambahan agar rasa dari rokok itu bisa memenuhi keinginan konsumen. Zat-zat tambahan inilah yang dapat meningkatkan kinerja dari nikotin.

Hal itulah yang menyebabkan perokok sangat sulit meninggalkan rokok karena ketergantungan pada nikotin. Efek dari rokok atau tembakau memberi stimulasi depresi ringan, gangguan daya tangkap, alam perasaan, alam pikiran, tingkah laku, dan fungsi psikomotor. Jika dibandingkan dengan zat-zat adiktif lainnya, rokok sangatlah rendah pengaruhnya. Makanya, ketergantungan pada rokok tidak begitu dianggap gawat.

Faktor pengaruh

Mengapa seseorang yang masih berusia muda (remaja) sudah mulai merokok? Ada beberapa faktor yang memengaruhi, yakni:

1. Pengaruh orangtua.

Salah satu temuan tentang teman-teman kita yang sudah menjadi perokok, mereka berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia. Orangtuanya tidak begitu memerhatikan dan sering memberikan hukuman fisik yang keras. Yang paling kuat pengaruhnya adalah, bila orangtua sendiri perokok berat, anak-anaknya mungkin sekali untuk mencontohnya.

2. Pengaruh teman.

Berbagai fakta mengungkapkan, makin banyak teman-teman kita yang sudah pada merokok, makin besar kemungkinan kita jadi perokok juga.

3. Faktor kepribadian.

Anak muda zaman sekarang umumnya mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun, satu sifat kepribadian yang bersifat hanya mencoba-coba pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok) seperti ini justru mengarahkan kepada hal-hal yang negatif.

4. Pengaruh iklan.

Melihat iklan di media cetak dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau >f 9002f 9001<, sering kali membuat seseorang terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut.

Gimana caranya berhenti?

Memang sulit sih untuk menghilangkan kebiasaan merokok. Tahap pertama yang mungkin bisa dilakukan ya dari motivasi. Dengan menumbuhkan motivasi dalam diri kita untuk berhenti atau tidak mencoba untuk merokok akan membuat kita mampu tidak terpengaruh godaan merokok yang datang dari teman, media massa, atau kebiasaan keluarga/orangtua.

Di dalam website tentang kesehatan remaja, >uon 1under<>f 9001<, ada >f 9002f 9001<>

Harus ada kemauan!

Pilih satu hari untuk mulai berhenti merokok. Dan, pilih lagi keesokan harinya, dan berikutnya….

Sadarlah bahwa nanti kita akan merasa marah, terganggu, dan pengin sekali merokok. Itulah efek nikotin, kita bakal merasa ketagihan. Dia akan gangguin kita terus seperti anak kecil. Cuekin saja! Seperti anak kecil, kalau dicuekin, ia bakal pergi dengan sendirinya.

Pikirkan waktu kita biasanya merokok, saat pesta, sebelum tidur, kumpul sama teman. Cari gimana caranya kita bisa melewati keadaan tersebut tanpa rokok. Mungkin dengan mengunyah chewing gum, main play station, atau yang lainnya yang bisa membuat tangan atau mulut kita sibuk. Cari teman yang juga pengin berhenti merokok.

Hindari teman-teman yang selalu mendorong kita untuk merokok. Jangan takut tubuh bakal gemuk. Kalau jadi gemuk, bisa kita kecilkan lagi setelah kita bebas dari rokok.

Berbanggalah bahwa kita tidak merokok.

Kalo gagal? Jangan khawatir! Coba renungkan kenapa kita gagal. Pikirkan bagaimana kita bisa menang lain waktu. Dan, coba lagi! Ingat, kemenangan jauh lebih prestise buat kita.

ANANG SARI ATMANTA Relawan Pusat Studi Seksualitas PKBI DIY


Sumber: http://www.kompas.com/wanita/news/0509/16/102933.htm

No comments: