Monday, July 31, 2006
Racun pada Rokok
Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen-elemen, dan setidaknya 200 diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida.
- Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru.
- Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan.
- Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen.
Efek Racun
Efek racun pada rokok ini membuat pengisap asap rokok mengalami resiko (dibanding yang tidak mengisap asap rokok):
- 14x menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan
- 4x menderita kanker esophagus
- 2x kanker kandung kemih
- 2x serangan jantung
Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan gagal jantung, serta tekanan darah tinggi.
Batas Aman
Menggunakan rokok dengan kadar nikotin rendah tidak akan membantu, karena untuk mengikuti kebutuhan akan zat adiktif itu, perokok cenderung menyedot asap rokok secara lebih keras, lebih dalam, dan lebih lama.
TIDAK ADA BATAS AMAN BAGI ORANG YANG TERPAPAR ASAP ROKOK
Sumber: http://rokok.komunikasi.org/artikel/index.php
Kanker Paru-Paru
Tentang Kanker
Anak-anak yang lahir tahun 1985, diperkirakan sepertiganya akan pernah menderita kanker, dan kira-kira seperempatnya akan meninggal karena kanker. Kita semua memiliki keluarga atau teman yang mengidap kanker. Tabel berikut memaparkan jumlah pengidap kanker di US tahun 1993.
Jumlah Penderita | Jumlah Kematian | Persen Kematian dari Seluruh Kanker | |
Paru-Paru | 170 000 | 149 000 | 28% |
Usus Besar | 152 000 | 57 000 | 11% |
Payudara | 183 000 | 46 300 | 9% |
Leukemia | 93 000 | 50 000 | 9% |
Prostat | 165 000 | 35 000 | 7% |
Kanker pembunuh terbesar, yaitu kanker paru-paru, membunuh hampir 90% penderitanya, atau hampir 30% dari seluruh kematian akibat kanker. Namun sesungguhnya justru kanker paru-parulah yang paling mudah dicegah. Surver dalam beberapa dekade menunjukkan bahwa satu-satunya penyebab mayoritas kanker paru-paru adalah asap rokok.
Karsinogen
Zat-zat karsinogen (pemicu kanker) yang terkandung pada rokok adalah:
- vinyl chloride
- benzo (a) pyrenes
- nitroso-nor-nicotine
Efek Kanker Paru-Paru
Gambar di bawah menunjukkan paru-paru yang dirusak oleh kanker. Gambar di kanan (diperbesar) menunjukkan alveoli yang terkena kanker.
Kematian umumnya bukan terjadi karena kesulitan bernafas yang diakibatkan oleh membesarnya kanker, tetapi karena posisi paru-paru dalam sistem peredaran darah menjadikan kanker mudah menyebar ke seluruh tubuh. Penyebaran metastase ke arah otak dan bagian kritis lainnya lah yang mengakibatkan kematian itu. 90% penderita meninggal dalam 3 tahun setelah diagnosis.
Korelasi Dengan Rokok
Industri rokok menganggap bahwa kaitan antara jumlah penderita kanker paru-paru dengan tingginya konsumsi rokok hanay merupakan kebetulan. Namun grafik-grafik di bawah, dari berbagai penelitian menunjukkan korelasi yang sangat positif dan sangat konsisten bahwa satu-satunya penyebab kanker paru-paru secara umum adalah konsumsi rokok.
Karakteristik Perokok
- Perokok awet muda, karena sebelum tua sudah pada mati.
- Perokok rumahnya aman, karena tiap malam batuk melulu.
- Perokok paling dermawan, karena rajin nyumbang ke dokter dan rumah sakit untuk pengobatan paru-paru, jantung, ginjal, dan lain-lain.
- Perokok mengurangi persaingan kerja, karena wanita perokok anaknya pada idiot.
- Perokok tempat mengumpulkan amal bagi orang, karena menyiksa orang dengan asapnya di bis, mikrolet, atau tempat umum lainnya.
- Perokok mempunyai musik seumur hidupnya (suara nafasnya ngik-ngiiik).
- Perokok hidup bebas, nggak pernah baca doa sebelum ngerokok.
- Perokok membuat suasana bioskop lebih rame. Yang tadinya full-ac, jadi full-asep.
Rokok Di Surga
Konon ada seorang kyai yang hobby ngerokok. Tapi karena kasih sayang menghapuskan banyak dosa, maka sang kyai diampuni dosa-dosanya, dan dimasukkan ke surga.
Cuman di surga, pak kyai masih resah. Jadi dia manggil oom malaikat: "Oom Malaikat, kalau di surga saya boleh minta apa aja, saya minta rokok donk."
Malaikat langsung menyediakan rokok berbagai cita rasa. Sang kyai dengan suka cita membuka kemasannya, meraba-raba, menciuminya, mengambil rokok sebatang, lalu ...
"Om Malaikat, apinya gimana?"
Dan kata malaikat, "Apinya ada di neraka."
Pak Kyai langsung beristighfar.
Alkisah, seorang Ustadz di Bandung sedang menceramahi anak yatim piatu di bulan Ramadlan. Suatu saat, sang Ustadz membahas soal rokok juga.
"Kalian jangan mulai ikut-ikutan merokok. Itu perbuatan sia-sia. Buang-buang uang, dan hanya merusak kesehatan. Untuk apa merokok ? Biar dibilang jantan ?"
"Sini, biar Ustadz kasih tahu. Coba lihat itu banci-banci di Jalan Sumatera. Semuanya merokok. Mana ada merokok itu jantan. Itu kelakuan para banci!"
Ah, bisa aja.
Calvin Learnt Smoking
Analisis Kebiasaan
Lakukan analisis atas kebiasaan-kebiasaan merokok yang telah dilakukan selama ini. Misalnya:
- Kapan waktu tersering Anda untuk merokok
- Kapan Anda secara otomatis ingin merokok
Susun Daftar Alasan
Lakukan segala hal yang membuat Anda tidak kembali merokok. Selalu ingat alasan-alasan yang mendasari Anda untuk tidak merokok. Jika perlu susun daftar alasan itu.
- Menghindari kanker, gagal jantung, gangguan pencernaan
- Kehidupan sosial yang lebih baik
- Ingat kesehatan dan kepentingan anak / keluarga
- Makan lebih enak
Langsung Berhenti
Pilihlah sebuah hari di mana Anda akan berhenti. Dan pada hari itu, langsung berhenti total tanpa melakukan tahapan-tahapan. Umumkan rencana Anda kepada orang-orang dekat Anda agar mereka bisa membantu.
Waspada Pada Hari-Hari Awal
Hari-hari awal akan terasa sangat berat. Cobalah mengalihkan perhatian dengan mengkonsumsi permen atau permen karet tanpa gula. Sementara waktu, kurangilah kegiatan yang berkaitan dengan rokok, seperti pergi ke bar.
Nikmati Hidup
Uang yang seharusnya dipakai untuk membeli rokok dapat dipakai untuk membeli hadiah bagi diri sendiri, seperti membeli buku, membeli kaset, nonton bioskop, dan hal-hal menyenangkan lainnya.
Konsumsi Rendah Kalori
Selama minggu-minggu pertama (sampai kira-kira empat minggu), makanlah makanan yang mengandung kalori rendah. Juga minumlah banyak air.
Sumber: http://rokok.komunikasi.org/artikel/quitting.php
Selasa, 14 Mar 2006 13:31:38
Pdpersi, - Ada Apa Dengan Rokok?
Seseorang dikatakan perokok jika selama ini telah menghisap minimal 100 batang rokok. Rokok merupakan dilemma karena di satu sisi menimbulkan kerugian pada kesehatan sedangkan di sisi lain menjadi pemasok cukai yang cukup besar bagi negara.
Secara global, konsumsi rokok membunuh satu orang setiap 10 detik. WHO memperkirakan pada 2020 penyakit berkaitan dengan rokok akan menjadi masalah kesehatan utama di banyak negara. kebiasaan merokok dianggap menjadi entry point pada penyalahgunaan narkotik dan bahan berbahaya lainnya (narkoba).
Fenomena lain yang juga harus diperhatikan adalah para perokok pasif, yaitu orang yang tidak merokok tapi tercemar oleh asap rokok. Pencemaran tersebut dapat terjadi dalam rumah, ruangan kantor, kendaraan, dan tempat umum lainnya. Survei membuktikan !ebih dan 90% perokok aktif mengaku merokok dalam rumah ketika bersama anggota keluarga, sehingga sekitar 70% penduduk Indonesia berumur 0-14 tahun telah terpapar asap rokok sejak lahir (perokok pasif). Informasi mi menunjukkan betapa besarnya prevalensi perokok pasif dengan akibat yang lebih parah lagi.
Asap rokok terdiri dan 4.000 bahan kimia dan 200 di antaranya bersifat racun. Antara lain karbon monoksida (GO) dan polycyclic aromatic hydrocarbon yang mengandung zat-zat pemicu terjadinya kanker (seperti tar, benzopyrenes, vinyl chlorida, dan nitroso-nor-nicotine). Di samping itu, nikotin dapat menimbulkan ketagihan, baik pada perokok aktif maupun perokok pasif. Para perokok aktif dan pasif berisiko terkena batuk dengan sesak nafas 6,5 kali dibanding bukan perokok. Industni rokok selalu berusaha menyangkal bukti-bukti epidemiologis tentang dampak merokok mi pada kesehatan manusia.
Nikotin merupakan alkaloid yang bersifat stimulan dan pada dosis tinggi beracun. Zat mi hanya ada dalam tembakau, sangat adiktif, dan mempengaruhi otak/susunan saraf. Dalam jangka panjang, nikotin akan menekan kemampuan otak untuk mengalami kenikmatan, sehingga perokok akan selalu membutuhkan kadar nikotin yang semakin tinggi untuk mencapai tingkat kepuasan dan ketagihannya. Sifat nikotin yang adiktif ini dibuktikan dengan adanya jurang antara jumlah perokok yang ingin berhenti menokok dan jumlah yang berhasil berhenti. Survei pada anak-anak sekolah usia 13— 15 tahun di Jakarta menunjukkan bahwa lebih dan 20% adalah perokok tetap dan 80% di antaranya ingin berhenti merokok tetapi tidak berhasil.
Di pihak lain, pajak pengusaha rokok dan cukai tembakau menyumbang pemasukan negara cukup besar. Pengusaha rokok merupakan salah satu di antara pembayar pajak terbesar di Indonesia pada 2002. Gukai temhakau merupakan 90% lebih dan total penerimaan cukai pada 2000. Industri pengolahan tembakau telah menyerap lebih dan 250 ribu karyawan dan merupakan 5,6% dan seluruh tenaga kerja jenis pengolahan pada tahun 2000. Berdasarkan fenomena di atas, mungkinkah pabrik rokok ditutup?
Orang Desa Paling Banyak Jadi Perokok
Sekitar 60% penduduk Indonesia berada di pedesaan dan sisanya di perkotaan. Survei sosial dan ekonomi nasional (Susenas) 1995 dan 2001 menunjukkan bahwa persentase penduduk yang merokok di pedesaan lebih tinggi dibandingkan di perkotaan. Propinsi dengan persentase penduduk pedesaan yang merokok paling tinggi berturut-turut adalah Lampung (32%), Jawa Barat (31%), Kalimantan Barat (31%), dan Bengkulu (30%).
Propinsi dengan persentase penduduk perkotaan yang merokok paling tinggi adalah Jawa Barat, NTB, dan Lampung. Lampung dan Jawa Barat juga menjadi propinsi dengan persentase penduduk yang merokok paling tinggi secara nasional, sedangkan paling nendah adalah Bali. Dalam kaitan dengan penyuluhan antinokok, kedua propinsi itu perlu mendapat perhatian.
Pria Berpendidikan Rendah Lebih Banyak Jadi Perokok
Tingkat pendidikan penduduk Indonesia sangat beragam. Ada yang tidak sekolah/tidak tamat Sekolah Dasar (SD), ada yang tamat SD, tamat SLTP, tamat SLTA, dan ada pula yang berijazah Akademi/Universitas. Perilaku merokok akan herkaitan dengan pengetahuan dan sikap seseorang terhadap rokok, dan pendidikan menjadi latar belakangnya.
Survei secara nasional tersebut juga menunjukkan bahwa pria yang tidak sekolah/tidak tamat SD merupakan perokok terbanyak. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin sedikit yang jadi perokok. Sedangkan wanita hanya sedikit yang jadi perokok.
Pria Muda Lebih Banyak Menjadi Perokok
Survei yang sama juga menemukan bahwa laki-laki remaja lebih banyak menjadi perokok dan hampir dua pertiga dan kelompok umur produktif adalah perokok. Selama 5 tahun, telah terjadi peningkatan kebiasaan merokok pada semua kelompok umur pria, sedangkan pada wanita terjadi penurunan.
Pada pria, prevalensi perokok tertinggi adalah kelompok umur 25 —29 tahun. Hal ini terjadi karena jumlah perokok pemula jauh lebih banyak dari perokok yang berhasil berhenti merokok dalam satu rentang populasi penduduk. Sebagian besar perokok mulai merokok pada umur kurang dari 20 tahun dan separuh dari laki-laki umur 40 tahun ke atas telah merokok selama 30 tahun atau lebih. Lebih dan separuh penokok mengkonsumsi minimal 10 batang rokok per hari.
Hasil penelitian menunjukkan hampir 70% penokok Indonesia mulai merokok sebelum mereka berumur 19 tahun. Banyaknya perokok pemula di kalangan anak-anak dan remaja mungkin karena mereka belum mampu menimbang bahaya merokok bagi kesehatan dan dampak adiktif yang ditimbulkan nikotin. Perokok mungkin beranggapan bahwa mereka sendirilah yang menanggung semua bahaya dan risiko akibat kebiasaannya, tanpa menyadari bahwa sebenarnya mereka juga memberikan beban fisik dan ekonomi pada onang lain di sekitarnya sebagai perokok pasif.
Mesin Merokok
Di Indonesia, untuk mengetahui kadar nikotin dan tar serta karbon monoksid (CO) yang terdapat dalam rokok, digunakan mesin merokok (smoking machine) yang telah mendapatkan sertifikat ISO seperti yang ada di Badan POM. Cara ini juga digunakan di Amerika Serikat. Walaupun demikian, beberapa produsen rokok yang merasa dirugikan menggugat metode tersebut sebagai cara yang tidak sesuai dengan kenyataan penggunaan rokok sehari-hari. Adakah cara lain yang lebih sahih? Barangkali melalui penggunaan manusia sebagai volunteer mungkin dapat menjawab pertanyaan tersebut. Masalahnya adalah siapa yang bersedia dan bagaimana imbalannya?
Pembuatan rokok rendah nikotin dengan label Mild atau Light atau Ultra light tidak menyelesaikan masalah penurunan intake nikotin, tar, dan CO pada perokok. Rokok jenis ini menyebabkan para pencandu memerlukan lebih banyak batang rokok untuk mencapai tingkat nikotin yang dapat memuaskan rasa ketagihan mereka.
Rokok kretek mengandung 60-70% tembakau, sisanya 30—40% cengkeh dan ramuan lain. Cengkeh mengandung eugenol yang dianggap berpotensi menjadi penyebab kanker pada manusia dan terkait dengan zat kimia safrol yang menjadi salah satu penyebab kanker hati ringan. Penelitian pada 2003 yang disponsori oleh pabrik kretek Sampurna menemukan bahwa dari 23 rokok jenis kretek yang diteliti, 14 jenis di antaranya mengandung kadar nikotin di atas 2 mg /batang, 18 jenis mengandung tar di atas 40 mg/batang, dan 12 jenis mengandung eugenol di atas 8 mg/batang. Ini menunjukkan bahwa pada umumnya rokok kretek mengandung cukup tinggi ketiga zat yang membahayakan kesehatan tersebut.
Di samping itu, dalam rokok kretek terkandung berbagai zat tambahan yang berbeda sebagai bumbu yang dapat membuat rasa khas pada setiap jenis rokok. Beberapa di antaranya adalah bahan menyan, kelembab, dan ammonia yang dapat meningkatkan penyerapan alkaloid nikotin dalam bentuk base-nya. Juga terdapat aldehid, menthol, dan cocoa untuk memperbaiki rasa. Mungkin sebagian zat tersebut aman bila dimakan, tapi bila dihisap efeknya pada paru-paru bisa sangat merugikan perokok itu sendiri maupun perokok pasif.
Sponsor Olah Raga oleh Perusahaan Rokok
Iklan dinilai meningkatkan konsumsi tembakau, dengan menciptakan situasi pemakaian tembakau dianggap baik dan biasa. Pemberian sponsor serta promosi melalui berbagai kegiatan tampaknya menjadi kunci dalam strategi industri tembakau untuk merangkul para remaja. Semua perusahaan besar rokok di Indonesia menjadi sponsor pada berbagai kegiatan olah raga, acara remaja, film, dan konser musik. Hal ini berakibat terbentuknya image pada anak-anak yang mengasosiasikan merokok dengan keberhasilan/prestasi dan kebahagian. Para penyuluh kesehatan harus bekerja keras untuk melawannya.
Deklarasi Geongju (Korea) yang dikuatkan oleh 410 orang partisipan dan 39 negara peserta APACT September 2004 menghimbau agar pemerintah, pengusaha, dan individu di Asia mengakhiri semua bentuk iklan, sponsorship, promosi, dan kegiatan pemasaran rokok, termasuk sebagai sponsor pada ASEAN ART award dan Racing Formula I.
Kenapa Pria Sulit Berhenti Merokok?
Pada setiap bungkus dan iklan rokok telah dicantumkan peringatan kesehatan tentang bahaya merokok. Setiap perokok tentu tahu tentang hal itu. Walaupun demikian, tampaknya peringatan hanya berpengaruh pada perokok wanita, sedangkan pada pria tidak. Ini mungkin terjadi karena wanita lebih peduli dibandingkan pria terhadap akibat merokok pada dirinya (membahayakan kehamilan, kerusakan pada janin, dan risiko kanker serta penyakit jantung). Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah kenapa pria sulit atau tidak berhenti dan kebiasaan merokok? Hal ini terjadi karena sifat nikotin yang sangat adiktif. Di samping itu, lingkungan yang tidak mendukung untuk berhenti merokok lebih banyak terdapat pada pria dibanding wanita. Lingkungan yang tidak mendukung seseorang ingin berhenti merokok di antaranya pada saat main kartu /catur, sedang menunggu, stres, minum kopi, habis makan, dan jumpa teman lama yang perokok.
Sifat adiktif tembakau menyebabkan orang tergantung pada rokok dan jika dihentikan akan menimbulkan berbagai keluhan, seperti sulit mengkonsentrasikan pikiran dan kurang percaya din. Di samping itu, pria memiliki otoritas dalam menentukan pilihannya karena memiliki uang dan kesempatan untuk membeli rokok.
Pilihan Diserahkan kepada Konsumen
PP No. 19/2003 merupakan peraturan pemerintah pengganti PP No.81 /2000 tentang pengendalian tembakau. Peraturan pemerintah tersebut mencakup aspek yang berkaitan dengan ukuran dan jenis pesan peringatan kesehatan, pembatasan waktu bagi iklan rokok di media elektronik, pengujian kadar nikotin, dan tar. Perlu dicatat bahwa tidak ada pengaturan kadar maksimum nikotin dan tar dalam rokok pada PP 19/2003 ini. Dengan demikian, produsen bebas memproduksi rokok dengan kadar nikotin dan tar berapapun, asal kadar keduanya dicantumkan pada setiap bungkus rokok yang mereka produksi.
Tampaknya, jenis rokok mana yang akan diisap diserahkan pada konsumen.
Kalau dilihat dan segi perlindungan masyarakat terhadap biaya merokok, hal ini merupakan suatu kemunduran, karena seseorang yang sudah kecanduan cenderung menggunakan rokok dengan kadar nikotin yang lebih tinggi untuk memenuhi kepuasannya. Reaksi ini sangat membahayakan dan merugikan perokok itu sendiri. Tidak mungkin perokok yang sudah kecanduan akan memilih rokok dengan kadar nikotin rendah karena sifat adiksi dan nikotin yang cenderung meningkat untuk mencapai ambang kepuasan yang makin lama makin tinggi. Kalaupun yang digunakan rokok dengan rendah nikotin maka dia akan mengisap dalam jumlah batang yang lebih banyak.
Penutup
Salah satu alasan banyak orang sulit menerima bahaya penggunaan rokok terhadap kesehatan adalah tenggang waktu yang cukup lama (20-25 tahun) sejak mulai merokok sampai timbulnya kanker paru, gagal jantung, dan stroke. Disarankan agar pemerintah bersama masyarakat meningkatkan kegiatan untuk mengimbangi pengaruh kampanye perusahaan rokok, terutama yang ditujukan pada generasi muda sehingga pertambahan perokok pemula dapat ditekan. Di samping itu, penegakan hukum perlu dipertegas dengan merealisasikan sangsi kepada pelanggar peraturan tentang tembakau.
Medika Jurnal Kedokteran Indonesia No. 03 Tahun Ke XXXII, Maret 2006
Baik Tanpa Rokok
Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok, tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok...
(Tuhan 9 Centi, Taufiq Ismail)
Sebatang rokok memuat empat ribu senyawa kimia. Salah satunya amonia, bahan pembersih lantai. Ironisnya, 62 juta jiwa atau 31,4 persen penduduk negeri ini memilih membasahi bibirnya dengan 'cairan kain pel' itu saban harinya, sebab mereka adalah perokok.
Indonesia adalah surga perokok terbesar kelima di dunia setelah Rusia. Seperlima pelajar SD, SMP, dan SMA di Jakarta dan Medan bahkan sudah getol mengisap sang 'paku maut' ini. Delapan dari sepuluh pelajar di Jakarta terpaksa menjadi perokok pasif di tempat-tempat umum. Begitu pula di Medan, dan kemungkinan kota-kota besar lainnya.
''Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini, sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia mati karena penyakit rokok,'' begitu tulis Taufiq Ismail dalam sajak berjudul Tuhan 9 Centi. Taufiq, yang dokter hewan itu, tak keliru. Menurut dr Tjandra Yoga Aditama, spesialis paru-paru RS Persahabatan Jakarta, tanpa disadari, segudang zat kimia berbahaya dialirkan ke mulut, hidung, dan paru-paru ketika sebatang rokok diisap.
Sebut saja aseton (bahan pembuat cat), arsen (racun), butane (bahan bakar mobil), kadmium (aki mobil), karbonmonoksida (asap knalpot), DDT (insektisida), naftalen (kamper), DDT (insektisida), metanol (bensin roket), atau hidrogen sianida (gas beracun). Kandungan zat-zat maut ini lebih menggumpal pada asap rokok yang keluar dari pangkal rokok ( mainstream smoke) ketimbang dari ujung rokok (side stream smoke). Dari mana pun muasal asap, senyawa-senyawa ini tetap tak boleh tersentuh aliran darah. Tapi faktanya, 1,1 miliar manusia justru gemar merokok: 'menenggak' racun.
Tak heran, jumlah orang meninggal akibat sang lintingan tembakau ini segudang. Lima juta nyawa melayang setiap tahunnya terkait kebiasaan merokok. Dengan pola merokok seperti saat ini, kata dia, jumlahnya bakal menjadi 10 juta jiwa (dua kali lipat) pada 2020.
Pantas saja. Ada 25 macam penyakit yang mendekam di balik sebatang rokok, mulai dari jantung hingga kanker. Perokok berisiko tiga kali lipat terkena serangan jantung; sembilan kali lipat didera kanker tenggorokan; lima kali lipat diserang kanker mulut. Bayi dari ibu perokok terancam mengalami gangguan enzim pernapasan saat lahir. Masih banyak penyakit lainnya.
Singkat kata, rokok racun yang bebas diperjualbelikan itu adalah senjata pamungkas guna memangkas populasi umat manusia. ''Separuh dari perokok di dunia saat ini (650 juta orang) berpotensi meninggal akibat kebiasaannya itu,'' terang Yoga, Selasa (30/5), dalam diskusi di RS Persahabatan, menyambut Hari Tanpa Tembakau Dunia hari ini (31/5).
Sialnya, bukan perokok pun ketiban dampaknya. Sebanyak 20-30 persen penderita kanker paru di dunia adalah perokok pasif. Perokok aktif sendiri, menurut dr Cleimens Manyakori, direktur Pelayanan Medis dan Perawatan RS Persahabatan, tak mudah lepas dari kecanduan rokok.
Seperti narkoba, efek nikotin amat kuat pada sistem syaraf. Namun, terangnya, bukannya tak mungkin keluar dari jeratan sang 'paku maut'. Tak sedikit yang sukses. ''Apalagi kalau kita tahu dampak buruknya. Selain itu, kita juga harus tahu dampak baiknya,'' terang Cleimens.
Fakta Angka:
25
Jenis penyakit yang disebabkan asap rokok.
Perubahan Tubuh Setelah Berhenti Merokok
Dalam 20 menit:
Tekanan darah dan denyut nadi kembali ke normal.
Dalam 8 jam:
Kadar oksigen darah kembali normal.
Dalam 24 jam:
Karbonmonoksida dieliminasi dari tubuh. Paru mulai mengeluarkan mukus dan debris.
Dalam 48 jam:
Nikotin tak dapat lagi dideteksi dalam tubuh. Kemampuan mencium dan merasa jadi lebih baik.
Dalam 72 jam:
Bernapas mulai lebih lega sebab bronkus lebih elastis.
Dalam 2-12 minggu:
Sirkulasi di berbagai bagian tubuh membaik.
Dalam 3-9 bulan:
Gangguan pernapasan (batuk, sesak napas) mulai membaik. Fungsi paru meningkat 5-10 persen.
Dalam 5 tahun:
Risiko serangan jantung jadi separuh ketimbang yang terus merokok.
Dalam 10 tahun:
Risiko memperoleh kanker paru menjadi separuh. Risiko serangan jantung sama dengan yang tidak merokok sama sekali.
dr Tjandra Yoga Aditama
1 Tetapkan Harinya
2 Berhenti merokok dengan kawan perokok
3 Uang dan bukan Abu Rokok
4 Buang Semua Rokok
5 Hanya Untuk Hari Ini
6 Alihkan Pemikiran
7 Bantuam Professional
8 Terima Kasih Saya Tidak Merokok
9 Perhatikan Berat Badan
10 Bila Gagal
Kerugian yang ditimbulkan rokok sangat banyak bagi kesehatan! Dalam asap rokok terdapat 4.000 zat kimia berbahaya, dua di antaranya adalah nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsinogenik. Racun dan karsinogen yang timbul akibat pembakaran tembakau dapat memicu terjadinya kanker.
Asap yang keluar dari pembakaran mengandung gas-gas beracun, seperti karbon monoksida dan larutan kimia lainnya. Karbon monoksida akan menurunkan kemampuan tubuh dalam membawa oksigen yang dapat menimbulkan risiko penyakit jantung.
Tembakau berisi zat nikotin yang sangat adiktif (membuat orang ketagihan). Nikotin akan mempercepat detak jantung dan meningkatkan tekanan darah. Namun, yang lebih membahayakan adalah tar>f 9001<>
Untuk memberikan selera yang diharapkan perokok, pabrik selalu menambahkan zat tambahan agar rasa dari rokok itu bisa memenuhi keinginan konsumen. Zat-zat tambahan inilah yang dapat meningkatkan kinerja dari nikotin.
Hal itulah yang menyebabkan perokok sangat sulit meninggalkan rokok karena ketergantungan pada nikotin. Efek dari rokok atau tembakau memberi stimulasi depresi ringan, gangguan daya tangkap, alam perasaan, alam pikiran, tingkah laku, dan fungsi psikomotor. Jika dibandingkan dengan zat-zat adiktif lainnya, rokok sangatlah rendah pengaruhnya. Makanya, ketergantungan pada rokok tidak begitu dianggap gawat.
Faktor pengaruh
Mengapa seseorang yang masih berusia muda (remaja) sudah mulai merokok? Ada beberapa faktor yang memengaruhi, yakni:
1. Pengaruh orangtua.
Salah satu temuan tentang teman-teman kita yang sudah menjadi perokok, mereka berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia. Orangtuanya tidak begitu memerhatikan dan sering memberikan hukuman fisik yang keras. Yang paling kuat pengaruhnya adalah, bila orangtua sendiri perokok berat, anak-anaknya mungkin sekali untuk mencontohnya.
2. Pengaruh teman.
Berbagai fakta mengungkapkan, makin banyak teman-teman kita yang sudah pada merokok, makin besar kemungkinan kita jadi perokok juga.
3. Faktor kepribadian.
Anak muda zaman sekarang umumnya mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun, satu sifat kepribadian yang bersifat hanya mencoba-coba pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok) seperti ini justru mengarahkan kepada hal-hal yang negatif.
4. Pengaruh iklan.
Melihat iklan di media cetak dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau >f 9002f 9001<, sering kali membuat seseorang terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut.
Gimana caranya berhenti?
Memang sulit sih untuk menghilangkan kebiasaan merokok. Tahap pertama yang mungkin bisa dilakukan ya dari motivasi. Dengan menumbuhkan motivasi dalam diri kita untuk berhenti atau tidak mencoba untuk merokok akan membuat kita mampu tidak terpengaruh godaan merokok yang datang dari teman, media massa, atau kebiasaan keluarga/orangtua.
Di dalam website tentang kesehatan remaja, >uon 1under<>f 9001<, ada >f 9002f 9001<>
Harus ada kemauan!
Pilih satu hari untuk mulai berhenti merokok. Dan, pilih lagi keesokan harinya, dan berikutnya….
Sadarlah bahwa nanti kita akan merasa marah, terganggu, dan pengin sekali merokok. Itulah efek nikotin, kita bakal merasa ketagihan. Dia akan gangguin kita terus seperti anak kecil. Cuekin saja! Seperti anak kecil, kalau dicuekin, ia bakal pergi dengan sendirinya.
Pikirkan waktu kita biasanya merokok, saat pesta, sebelum tidur, kumpul sama teman. Cari gimana caranya kita bisa melewati keadaan tersebut tanpa rokok. Mungkin dengan mengunyah chewing gum, main play station, atau yang lainnya yang bisa membuat tangan atau mulut kita sibuk. Cari teman yang juga pengin berhenti merokok.
Hindari teman-teman yang selalu mendorong kita untuk merokok. Jangan takut tubuh bakal gemuk. Kalau jadi gemuk, bisa kita kecilkan lagi setelah kita bebas dari rokok.
Berbanggalah bahwa kita tidak merokok.
Kalo gagal? Jangan khawatir! Coba renungkan kenapa kita gagal. Pikirkan bagaimana kita bisa menang lain waktu. Dan, coba lagi! Ingat, kemenangan jauh lebih prestise buat kita.
ANANG SARI ATMANTA Relawan Pusat Studi Seksualitas PKBI DIYTuesday, July 11, 2006
7 Cara Menyegarkan Otak
Otak adalah piranti paling vital dalam tubuh. Cacat sedikit saja,
atau 'tak bugar' bisa jadi pasokan ingatan akan terhambat, stroke,
atau bahkan meninggal. Otak memang sangat kuat, tapi juga rentan.
Oleh karena itu, perlu kiat cermat untuk terus membugarkannya.
Caranya :
Pertama, jaga makanan atau diet. Makanan yang asal-asalan bisa
membuat tubuh rusak. Hindari kegemukan karena bisa menyebabkan
munculnya penyakit seperti diabetes, jantung, hipertensi dan lainnya.
Kedua, hindari minum alkohol dan mengonsumsi narkoba karena bisa
meracuni bisa otak.
Ketiga, waspadalah bila memasak menggunakan panci, ketel, atau
pembungkus alumunium foil karena alumunium yang berlebih dalam darah
bisa menurunkan daya ingat. Selain alumunium, zat besi dan silikon
juga bisa meracuni otak.
Keempat, berolahragalah secara teratur. Kalau tidak memungkinkan,
minimal lakukan jalan kaki setiap hari selama 30 menit. Usahakan
untuk latihan pernapasan dan melakukan senam otak.
Kelima, jauhi tempat-tempat yang berpolutan tinggi karena CO
(karbonmonoksida) yang terkandung dalam asap mobil bisa meracuni
otak.
Keenam, asah otak, misalnya dengan main catur, kartu, mengisi teka-
teki silang, mempelajari sesuatu dan mempraktekkannya.
Ketujuh, tanggulangi stres dengan baik. Bisa dengan rileksasi,
meditasi atau menggeluti hobi.
http://www.ayahbunda-online.com
Brain Gym
Brain Gym® aims to educate the whole person. It combines the techniques of applied kinesiology with the current understanding of whole-brain learning and, through movement, draws out the natural resources that are in each person.
Brain Gym® also uses highly effective technologies taken from many other fields such as developmental optometry, brain research, Neuro-linguistic Programming, motor development, psychology, acupuncture and language development.
How did Brain Gym® originate?
Brain Gym® was first developed by Paul Dennison, Ph. D., while working with children who displayed various symptoms of learning difficulties.
In the course of his research, Dr. Dennison found a strong relationship between the lack of left/right hemispheric integration and learning problems. Therefore, he developed a series of sequential movements to assist integration. As he experimented with these movements and observed the results, he realized that integrated processing between the two hemispheres was not only advantageous, but vital, for every learning situation.
How can Brain Gym® help me?
Performing the Brain Gym® movements regularly over a period of time has been found to improve visual and aural perception, increase long and short term memory, reduce hyperactivity and restore a feeling of calmness and control.
Developmental Movement and Brain Gym®
Babies are born with automatic reflexes, called primitive reflexes, that are imperative in the early stages of development in areas such as motor skills and speech. As adults, our performance of daily tasks can be less effective under stress due to a lack of integration of these reflex patterns into our nervous system.
The Brain Gym® movement sequences simulate many of these developmental movements. By performing and regularly practising stylized sequential movements, it is possible to give the brain and body a "second chance" to integrate these automatic patterns, making everyday life easier and more comfortable.
How is Brain Gym® used?
A learning readiness program, Brain Gym® is currently used in 32 different countries with a wide range of clientele. High performance athletes, musicians and other performers, members of the business community, seniors and geriatric patients, children with learning difficulties, as well as people in rehabilitation programs have all benefited from Brain Gym®. Clients feel the difference.
Benefits of Brain Gym®
- Creates "stress free" learning for both teacher and learner
- Can be done in less than 5 minutes: no special equipment or space is needed
- Adapts well to any curriculum or teaching style
- Applicable in all learning situations
- Activates balance in all areas of the brain to make learning easier (specifically both hemispheres and the frontal lobe)
- Is a quick, specific, self-directed way to activate highest performance potential and increase self-esteem
- Results are immediate, long-term and demonstrable
- Is neurologically sound in its approach
Books and Links
BRAIN GYM by Paul & Gail Dennison
SMART MOVES by Carla Hannaford
THE DOMINANCE FACTOR by Carla Hannaford
www.braingym.org
www.braingym.org.uk
Sumber : www.new-oceans.co.uk
Friday, July 07, 2006
Otak kita terdiri dari dua belahan, kiri dan kanan. Anehnya, 85 persen orang di dunia ini ternyata hidup dengan mengandalkan otak kiri saja. Sebagian dari sisanya menggunakan kombinasi keduanya, dan sebagian lagi memakai otak kanan. Itulah kesimpulan beberapa penelitian tentang otak.
Dari segi fungsi, otak yang terdiri dari dua belahan kiri dan kanan itu seolah memiliki tiga dimensi yang saling berhubungan. Dengan mengoptimalkan penggunaan seluruh bagian ini, fungsi otak dapat dioptimalkan. Sayang, tak semua orang mampu melakukannya. Salah satu cara mengoptimalkan penggunaan semua dimensi otak adalah senam otak.
Tak Perlu Waktu Khusus
Senam otak atau brain gym adalah serangkaian latihan berbasis gerakan tubuh sederhana. Gerakan itu dibuat untuk merangsang otak kiri dan kanan (dimensi lateralitas); meringankan atau merelaksasi belakang otak dan bagian depan otak (dimensi pemfokusan); merangsang sistem yang terkait dengan perasaan/emosional, yakni otak tengah (limbis) serta otak besar (dimensi pemusatan).
Sebagai pemula, Anda bisa melakukannya lewat gerakan sederhana sambil melakukan kegiatan sehari-hari. “Senam ini bisa dilakukan tanpa waktu khusus. Sambil nonton televisi juga bisa,” ujar Dra. Hj. Kartika Sapardjiman, pempimpin Kelas Brain Gym di Rumah Sakit Kartika, Pulo Mas, Jakarta Timur. Tapi, imbuh Kartika yang saat ini membimbin tujuh peserta, termasuk seorang ibu hamil, sebelum mempraktikkan sendiri Anda perlu bimbingan instruktur khusus.
Populer di Amerika dan Eropa
Menurut Paul E. Denisson Ph.D., ahli senam otak dari lembaga Educational Kinesiology, Amerika Serikat, meski sederhana, brain gym mampu memudahkan kegiatan belajar dan melakukan penyesuaian terhadap ketegangan, tantangan, dan tuntutan hidup sehari-hari. Pakar penelitian otak inilah yang pertama kali memperkenalkan metode terapi ini di Amerika, 19 tahun silam.
Awalnya senam otak dimanfaatkan untuk anak yang mengalami gangguan hiperaktif, kerusakan otak, sulit konsentrasi dan depresi. Namun dalam perkembangannya setiap orang bisa memanfaatkannya untuk beragam kegunaan.
Saat ini, di Amerika dan Eropa brain gym sedang digemari. Banyak orang yang merasa terbantu melepaskan stres, menjernihkan pikiran, meningkatkan daya ingat, dsb. Berminat? Selamat mencoba! PG
Macam Gerakan Brain Games
- Sakelar otak (jaringan lunak di bawah tulang selangka di kiri dan kanan tulang dada) dipijat selama 20-30 detik dengan satu tangan, sementara tangan lainnya memegang atau memijat sebelah kanan dan kiri pusar.
- Mengoptimalkan pengiriman pesan dari otak kiri ke kanan atau sebaliknya, meningkatkan penerimaan oksigen, dan menstimulasi aliran darah agar lebih lancar mengalir ke otak.
- Guna: mengoptimalkan keterampilan motorik halus, memperbaiki sikap tubuh, meningkatkan energi, mengurangi stres visual dan relaksasi tengkuk serta bahu.
- Gerakan ini mengaktifkan hubungan kedua sisi otak dan merupakan gerakan pemanasan untuk semua keterampilan yang memerlukan penyeberangan garis tengah bagian lateral tubuh.
- * Mengaktifkan gerakan mata dari kiri ke kanan, meningkatkan harmonisasi penglihatan (binokular)
- * Guna: mengoptimalkan pekerjaan menulis, mendengar, membaca dan memahami, meningkatkan stamina, memperbaiki pernapasan, pendengaran dan penglihatan.
- Ujung salah satu tangan menyentuh bawah bibir, ujung jari lainnya di pinggir atas tulang kemaluan (15 cm di bawah pusar). Di sentuh selama 30 detik atau 4-6 kali tarikan napas penuh.
- * Meningkatkan koordinasi dan konsentrasi (melihat secara vertikal dan horizontal sekaligus tanpa keliru, seperti saat membaca kolom dalam tabel).
- * Guna: mengurangi kelelahan mental (stres), mengoptimalkan jenis pekerjaan seperti organisasi, perancangan seni, pembukuan.
- Gerakan ini akan mengembalikan tiga dimensi keseimbangan tubuh (kiri-kanan, atas-bawah, depan-belakang). Tekan ’tombol imbang’ -— 4-5 cm ke kiri dan ke kanan dari garis tengah/lekukan di batas rambut antara tengkorak dan tengkung di atas tulang belakang -— sementara tangan satunya menyentuh pusar, selama 30 detik.
- * Meningkatkan konsentrasi, pengambilan keputusan, pemikiran asosiatif, kepekaan indrawi untuk keseimbangan, menjernihkan pikiran dan menjaga badan tetap relaks
- * Guna: mengerti konsep yang tersirat (saat membaca), mengkritisi, mengurangi mabuk perjalanan dan tekanan di kuping karena perubahan ketingian, mengoptimalkan pekerjaan menulis laporan, memakai telepon atau komputer.
- Tumpangkan kaki kiri di atas kaki kanan, dan tangan kiri di atas tangan kanan dengan posisi jempol ke bawah. Jemari kedua tangan saling menggenggam, kemudian tarik tangan ke arah pusar dan terus ke depan dada. Pejamkan mata dan saat menarik napas, lidah ditempelkan ke langit-langit mulut dan lepaskan saat mengembuskan napas. Berikutnya, buka silangan kaki, dan ujung-ujung jari tangan saling bersentuhan secara halus di dada atau di pangkuan, sambil mengambil napas dalam 1 menit lagi
- * Meningkatkan koordinasi motorik halus dan pemikiran logis, dan pemusatan emosional.
- * Guna: mendengar aktif, berbicara lugas, menghadapi tes dan bekerja dengan papan ketik, pengendalian diri dan keseimbangan.
Catatan: Untuk mencegah ketegangan otot, sebelum memulai latihan Anda sebaiknya minum beberapa gelas air putih. Jumlah air yang harus dikonsumsi sekitar sepertiga kali berat tubuh.
artikel diambil dari: www.parentsguide.co.id
gambar diambil dari: www.amazon.com
SELAIN faktor genetik, kecerdasan seorang bayi atau anak juga tergantung pada faktor lingkungan. Di antaranya, nutrisi yang baik, imunisasi, dan stimulasi atau rangsangan.
Bayi yang mendapat rangsangan secara tepat dan berkesinambungan tentu akan mempengaruhi perkembangan otaknya. Dengan begitu diharapkan perkembangan fisik, mental, dan intelektualnya akan melampaui kemampuan dasar atau potensi genetiknya.
PENELITIAN membuktikan bahwa pengalaman dan rangsangan yang diterima pada tahun pertama kehidupan akan berpengaruh pada perkembangan dan fungsi otaknya di kemudian hari.
Kartini Sapardjiman, Ketua Senam Otak Indonesia, mengatakan, kecerdasan bayi juga bisa dioptimalkan dengan senam otak. Senam otak adalah latihan yang terangkai atas gerakan-gerakan tubuh yang dinamis dan menyilang. Senam ini mendorong keseimbangan aktivitas kedua belahan otak secara bersamaan. Diharapkan, potensi kedua belahan otak akan seimbang sehingga kecerdasan anak pun menjadi maksimal.
"Selama ini banyak orang hanya menggunakan otak kirinya saja sehingga potensi otak kanannya tidak dimanfaatkan secara maksimal," kata Kartini, dalam seminar "Senam Otak Ibu Hamil dan Bayi Merangsang Potensi Otak Sejak Dini" yang diselenggarakan atas kerja sama Klub Brain Gym Omni Medical Center (OMC) Kelapa Gading dan RS OMC Pulomas, Jakarta.
Pada kesempatan yang sama, ahli anak RS Omni Medical Center, dr Caroline Mulawi, mengatakan, stimulasi pada bayi bisa dilakukan sejak bayi dalam kandungan, yaitu sejak usia kehamilan tiga bulan.
"Stimulasi bisa berupa suara dan taktil (rabaan). Dari beberapa penelitian menunjukkan, bayi yang mendapat stimulasi ketika dalam kandungan memiliki tingkat inteligensia lebih tinggi 14 poin daripada yang tidak mendapatkan stimulasi," kata Caroline.
Stimulasi harus dilakukan tiap hari pada setiap kesempatan berinteraksi dengan bayi, misalnya ketika memandikan, mengganti popok, menyusui, menyuapi makanan, menggendong, mengajak berjalan-jalan, bermain, menonton TV, bahkan menjelang tidur. Stimulasi harus dilakukan dalam suasana aman, nyaman, menyenangkan, penuh kasih sayang, dan gembira.
Pada prinsipnya, semua ucapan, sikap, dan perbuatan ibu atau pengasuh yang berulang-ulang akan terekam dalam otak bayi sehingga akan berisiko ditiru oleh bayi. Apa yang bayi lihat, dengar, atau rasakan akan menjadi pengalaman baru bagi bayi sehingga dia akan mencoba melakukannya sendiri.
SEJAK tahun 2001 sudah ditemukan senam otak yang bisa mengoptimalkan perkembangan dan potensi otak. Otak terbagi menjadi dua, otak belahan kanan dan otak belahan kiri. Otak kanan berfungsi untuk intuitif, merasakan, bermusik, menari, kreatif, melihat keseluruhan, dan ekspresi badan. Sedangkan otak belahan kiri bertugas untuk berpikir logis dan rasional, menganalisa, bicara, berorientasi pada waktu, dan hal-hal rinci.
Senam otak dengan metode latihan Edu-K atau pelatihan dan kinesis (gerakan) akan menggunakan seluruh otak melalui pembaruan pola gerakan tertentu untuk membuka bagian-bagian otak yang sebelumnya tertutup atau terhambat.
Senam otak ini bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk bayi. Senam otak pada bayi sebenarnya sangat sederhana. Contohnya, menggerakkan anggota badan secara menyilang dengan perantara mainan. Bisa berbentuk robot, boneka, bola, balon, atau apa saja yang sesuai dengan usia anak. Hal yang penting, gerakan yang dilakukan anak melewati garis tengah antara tubuh bagian kanan dan tubuh bagian kiri.
Kemampuan belajar paling tinggi tercapai jika dua belah otak, dua mata, dan dua telinga aktif serta bisa bekerja sama dengan baik. Selain itu, gerak badan juga terkoordinasi dan seimbang. Pertemuan gerakan yang menyilang ini merupakan pusat dari senam otak.
Senam otak dilakukan melalui tiga dimensi, yakni lateralitas komunikasi, pemfokusan pemahaman, dan pemusatan pengaturan. Lateralitas komunikasi (dimensi kiri-kanan) bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan belajar. Gerakannya menyangkut mendengar, melihat, menulis, bergerak, dan sikap positif. Gerakan-gerakan itu menyerap kemampuan komunikasi yang lebih cepat.
Misalnya, bola digerakkan ke kiri ke kanan di depan bayi, atau bayi memegang mainan lalu digerakkan ke kiri ke kanan. Bisa juga mainan yang berbunyi digerakkan ke kiri ke kanan secara menyilang. Bertepuk-tepuk tangan juga melatih pendengaran bayi. Bayi memegang jari kita lalu digerakkan ke kiri ke kanan, atau membentuk angka delapan tidur. Apa pun gerakannya asal berdimensi ke kiri ke kanan.
Pemfokusan pemahaman (dimensi muka-belakang) bermanfaat membantu kesiapan dan konsentrasi untuk menerima hal-hal baru dan mengekspresikan apa yang sudah diketahui. Gerakan berupa latihan meregangkan otot menyangkut konsentrasi, pengertian, dan pemahaman. Misalnya dengan melipat lutut dan sikut bayi berulang kali atau mengangkat tangan ke atas lalu digerakkan ke muka ke belakang.
Pemusatan pengaturan (dimensi atas-bawah) membantu meningkatkan energi yang menyangkut berjalan, mengorganisasi, tes atau ujian. Hal ini bermanfaat untuk membantu seluruh potensi dan keterampilan yang dimiliki serta mengontrol emosi, seperti menggerakkan kepala ke atas ke bawah, mengangkat beban ringan atau benda lainnya, kemudian digerakkan ke atas ke bawah. (ARN)