Wabah demam berdarah dengue kembali menyerang. Penyakit ini sebetulnya bisa segera disembuhkan jika tidak terlambat membawa pasien ke dokter.
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) kembali menyerang. Di Jakarta saja, sampai Jumat (13/2), tercatat sudah lebih dari 200 penderita dirawat di berbagai rumah sakit. Diperkirakan, korban masih terus meningkat. Menurut dr. AB Wardoyo Sp PD, DBD memang akan terus ada sepanjang tahun. Tak hanya di Jakarta, tetapi juga di wilayah lain di Indonesia, seperti halnya influenza, tifus, dan sebagainya.
"Jumlah penderita DBD biasanya terus meningkat hingga April dan kembali menurun pada bulan Mei. Peningkatan ini mengikuti pola hujan di daerah bersangkutan," kata dokter di RS Internasional Bintaro ini. Wardoyo tak sependapat dengan dugaan bahwa mewabahnya kembali DBD karena makin kebalnya nyamuk Aedes aegypti (penyebar DBD) terhadap ragam upaya pembasmian nyamuk.
"Penyebaran nyamuk ini masih luas, khususnya di pemukiman, di samping masyarakat yang belum semuanya menyadari pentingnya kebersihan lingkungan," ujar Wardoyo yang menduga jumlah penderita DBD tahun ini masih akan bertambah lagi.
BINTIK MERAH SELALU MUNCUL
DBD sebetulnya bisa disembuhkan, jika tidak terlambat ditangani. "Korban biasanya meninggal karena baru dibawa ke rumah sakit setelah mengalami shock," ujar Wardoyo. Idealnya, bila demam tak hilang selama 3 hari berturut-turut, segera bawa ke dokter. "Kalau perlu periksa darah untuk mengetahui persis penyakitnya. Ingat, gejala demam karena DBD awalnya sulit dibedakan dari demam karena infeksi lainnya."
Dengan dirawat, dokter bisa memantau, apakah penderita kekurangan cairan atau tidak, selain memberikan terapi cairan yang lebih tepat sambil menunggu penyakit itu hilang sendirinya. "Di samping menghindari supaya tidak timbul komplikasi penyakit lain yang membahayakan penderita."
Untuk memastikan penderita DBD, dokter juga memeriksa perdarahan di bawah kulit. Caranya dengan mengikat lengan dengan karet. "Biasanya akan muncul bintik-bintik merah pertanda perdarahan. Adanya bintik merah bukan hanya pada DBD. Infeksi virus lain juga bisa menimbulkan bintik merah di bawah kulit."
Benarkah DBD sekarang lebih hebat, karena bintik merah sebagai gejala tak lagi kelihatan? "Bintik merah di bawah kulit memang tidak serta merta muncul di bawah permukaan kulit, tergantung lamanya demam. Hari pertama atau kedua, bintik biasanya tidak kelihatan. Bintik akan timbul pada hari keempat, saat darah merembes ke luar pembuluh darah, mengalami kebocoran," tutur Wardoyo.
BERIKAN BANYAK MINUM
Sebagaimana influenza, virus dengue sebetulnya akan mati sendiri setelah siklus hidup 7 hari terlampaui. Masalahnya, penderita harus ditolong untuk bertahan melewati rentang waktu itu. "Itulah perlunya penderita diopname, agar perjalanan penyakit mudah dimonitor. Dokter hanya bisa memonitor dan mencegah agar gejala tidak menjadi berat," ujar Wardoyo.
Contohnya, kata Wardoyo, "Bila ada gejala darah mau mengental, berarti cairan plasma yang diberikan harus lebih banyak lagi sebagai penyeimbang. Demikian juga monitor trombosit. Jumlah trombosit dalam darah normalnya 150 500 ribu/ml darah. Itu sebabnya, sering dilakukan pemeriksaan darah untuk memantau kondisi darah."
Saat anak mengalami demam tinggi, tubuh banyak kekurangan cairan. Ini karena penguapan yang lebih banyak dari biasa. Cairan tubuh makin berkurang bila anak terus-menerus muntah atau tidak minum. "Maka, pertolongan pertama yang terpenting bagi penderita adalah memberi minum sebanyak-banyak," anjur Wardoyo.
Mengingat penderita biasanya sulit minum, sebaiknya minuman diberikan sesuai selera anak. Bisa sirup, air putih, teh manis, sirup, sari buah, susu, oralit, soft drink, dan sebagainya. "Sama-sama cairan, tapi kalori dan gizinya berbeda. Oleh sebab itu, kalau mau susu, lebih baik, sebab selain mendapat cairan, tubuh masih mendapat tambahan mineral, vitamin, protein, lemak, dan sebagainya," tambah Wardoyo.
Dengan banyak minum, diharapkan cairan tubuh kembali stabil. Untuk memastikan cairan tidak kurang, perhatikan saja jumlah kencing anak. Bila anak banyak kencing, minimal 6 kali sehari, berarti jumlah cairan yang diminum anak sudah mencukupi.
TIDAK HARUS JAMBU BIJI
Menyoal jambu biji yang konon dapat menyembuhkan DBD, menurut Wardoyo perlu diluruskan, karena mekanismenya tidak benar. "Vitamin C pada jambu biji tinggi sekali. Vitamin C ini yang kemudian membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Oleh sebab itu, tidak harus jambu klutuk. Buah apa saja bisa, sebab yang diperlukan adalah vitamin C-nya," terangnya.
Untuk mengatasi demam tinggi, biasanya diberikan obat penurun panas. "Kompres dapat membantu bila demam terlalu tinggi. Sebaiknya kompres dengan air hangat dan bukan air dingin. Kompres dingin malah dapat membuat anak menggigil," lanjut Wardoyo seraya mengingatkan, anak yang punya riwayat kejang saat demam, bisa diberi obat antikejang, di samping obat penurun panas.
Bila pertolongan segera diberikan, penderita pun akan dapat bertahan sampai virus di dalam tubuhnya hilang sendiri. "Yang jelas, segera ke rumah sakit bila demam sampai 3 hari," tegasnya mengingatkan.