Foodborne disease adalah suatu penyakit yang merupakan hasil dari pencernaan dan penyerapan makanan yang mengandung mikroba oleh tubuh manusia.
Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Dalam kehidupannya manusia membutuhkan makanan untuk hidup. Jika tidak memperhatikan kebersihan makanan dan lingkungan, makanan dapat merugikan bagi manusia. Makanan yang berasal baik dari hewan atau tumbuhan dapat berperan sebagai media pembawa mikroorganisma penyebab penyakit pada manusia.
Mikroorganisma yang menimbulkan penyakit ini dapat berasal dari makanan asal hewan yang terinfeksi penyakit tersebut atau tanaman yang terkontaminasi. Makanan yang terkontaminasi selama prosesing atau pengolahan dapat berperan sebagai media penularan juga.
Penularan foodborne disease oleh makanan dapat bersifat infeksi. Artinya suatu penyakit yang disebabkan oleh adanya mikroorganisma yang hidup, biasanya berkembangbiak pada tempat terjadinya peradangan. Pada kasus foodborne disease mikro organisma masuk bersama makanan yang kemudian dicerna dan diserap oleh tubuh manusia. Kasus foodborne desease dapat terjadi dari tingkat yang tidak parah sampai tingkat kematian. Sebagai contoh foodborne desease yang disebabkan oleh salmonella dapat menyebabkan kematian selain yang disebabkan oleh Vibrio Cholerae dan Clostridium botulinum. Kejadian dan wabah paling sering disebabkan oleh salmonella dibanding penyakit foodborne disease lainnya.
Gejala foodborne disease yang umumnya terlihat adalah perut mual diikuti muntah - muntah, diare, demam, kejang - kejang dan lain - lain. Dalam artikel ini dibahas kejadian infeksi mikroorganisma yang berasal dari makanan yang hanya berasal dari hewan. Antara lain E. coli, Campylobacter, Yersinia, Clostridium dan Listeria, virus dan parasit.
Penyakit foodborne yang disebabkan oleh E. coli
Escherichia coli merupakan bagian dari mikroflora yang secara normal ada dalam saluran pencernaan manusia dan hewan berdarah panas. Penularan dapat terjadi melalui kontak dari pekerja yang terinfeksi selama makanan diproses berlangsung. Air juga dapat terkontaminasi kotoran manusia yang terinfeksi. Makanan yang berperan sebagai media penularan adalah ikan salmon, unggas, susu dan keju camembert (keju perancis). Oleh karena itu pemanasan yang baik pada makanan seperti daging dan susu mentah sangatlah penting. Gejala yang ditimbulkan pada manusia jika terinfeksi E. coli adalah diare.
Penyakit yang disebabkan oleh Campylobacter jejuni
Kuman ini umumnya ada dalam saluran pencernaan hewan berdarah panas dan sering ada pada makanan yang berasal dari hewan karena terkontaminasi dengan kotoran hewan selama prosesing (pengolahan). Kuman ini menyebabkan gastroenteritis akut (infeksi pada saluran pencernaan) pada manusia. Gejala yang ditimbulkan antara lain diare, nyeri perut, demam, mual dan muntah.
Sapi, babi, domba, kambing, ayam , kalkun, bebek, kucing dan anjing dianggap sebagai pembawa kuman ini, tetapi yang paling sering adalah unggas. Kejadian infeksi yang paling sering terjadi karena mengonsumsi makanan yang tidak dimasak, termasuk minum susu mentah yang tidak dipasteurisasi.
Tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan cara makanan asal unggas sebaiknya dimasak dengan baik dan menghindari kontaminasi silang. Misalkan pisau bekas memotong daging mentah sebaiknya dicuci bersih dahulu sebelum digunakan untuk memotong makanan yang matang.
Penyakit disebabkan oleh Yersinia enterolitica
Gejala yang ditimbulkan adalah nyeri perut, demam, diare pusing dan muntah-muntah. Gejala yang lebih parah dapat terjadi pada anak-anak.
Sumber utama kuman ini terdapat pada babi yang terinfeksi (kuman ini hidup di daerah mulut dan saluran pencernaan babi). Biasanya anak-anak dan remaja peka terhadap penyakit ini. Kuman ini dapat berkembang biak pada suhu 0 derajat Celcius sampai 44 °C.
Penyakit yang disebabkan oleh Clostridium perfringens
Gejala yang ditimbulkan adalah diare dan nyeri perut. Bakteri ini terdapat di saluran pencernaan carnivora (serigala, anjing), herbivora (tikus, gajah, kalkun) dan babi.
Media penularan adalah daging babi dan kalkun. Makanan yang berasal dari hewan terkontaminasi oleh kuman ini karena daging terkontaminasi oleh kotoran atau isi saluran pencernaan di rumah potong hewan. Makanan yang sudah dimasak dibiarkan dalam beberapa jam pada suhu kamar, disimpan didalam oven hangat atau disimpan dalam freezer dalam jumlah besar sehingga temperatur tidak terlalu dingin atau tidak cukup untuk mencegah pertumbuhan bakteri ini. Sehingga kasus penyakit ini dapat terjadi jika manusia mengonsumsi makanan masak yang sudah mengandung kuman.
Tindakan pencegahan dapat dilakukan sebagai berikut. Makanan matang segera disimpan dan didinginkan dengan suhu dibawah 7 ° C. Jika ingin dimakan kembali harus dipanaskan dahulu pada suhu 71 - 100 ° C. Jika mungkin makanan segera dimakan setelah dimasak. Makanan sebaiknya dipanaskan diatas 60 ° C atau suhu yang lebih tinggi.
Penyakit yang disebabkan oleh _-Listeria monocytogenes__
Makanan sebagai media penularan kuman ini adalah sayuran coleslaw (semacam salat yang diberi mayonaise), susu yang dipasteurisasi, keju lunak, daging mentah, seafood, sayuran dan buah-buahan (makanan mentah).
Gejala yang ditimbulkan sepsis (infeksi yang meluas ke dalam saluran darah), meningoencephalitis (infeksi di selaput otak dan di bagian otak), focal infeksius (infeksi lokal, misalnya di kulit yg terkena,di sal.pencernaan yg dilewati makanan tsb), pregnancy infectious (infeksi kehamilan), granuloma infantiseptica ( sepsis pada infant yg berbentuk granuloma).
Penyakit yang disebabkan oleh virus
Biasanya penularan terjadi karena manusia mengkonsumsi makanan yang berasal dari hewan seperti daging sapi, domba, ayam, kalkun dan susu, dimana hewan sudah terinfeksi oleh virus tertentu. Virus yang dapat menyebabkan Foodborne desease ini dikenal virus yang tahan panas yang dapat ditularkan melalui susu sehingga tidakan pencegahannya adalah susu dipanaskan dengan dipasteurisasi dalam waktu yang lama.
Penyakit yang disebabkan oleh parasit
Beberapa parasit ada dalam feses (kotoran) hewan dan dapat menyebabkan infeksi jika makanan yang tercemar oleh kotoran yang mengandung parasit termakan , dicerna dan diserap oleh tubuh. Sementara beberapa jenis yang lain terdapat dalam otot/daging hewan. Parasit terbagi dua yaitu protozoa dan cacing.
Toxoplasmosis yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii
Kejadian toxoplasmosis pada manusia ini termasuk tinggi. Sumber utama penularan berasal dari kucing. Awalnya kucing memakan tikus atau burung yang mengandung Toxoplasma. Dalam tubuh kucing mikroorganisma ini hidup dan berkembangbiak menjadi bentuk yang infeksius bagi tubuh mannusia. Bentuk infeksius ini biasanya terdapat dalam kotoran kucing.
Daging domba, babi dan mungkin sapi dapat terinfeksi oleh spesies ini dan menghasilkan kista (bersifat infeksius) yang dapat menginfeksi tubuh manusia.
Pada kucing yang menderita toxoplasmosis biasanya tidak menimbulkan gejala tetapi pada manusia tampak. Terutama berbahaya pada wanita hamil. Jika wanita hamil terserang toxoplasmosis dapat berakibat keguguran, melahirkan bayi yang sudah meninggal, juga cacat bentuk dan kegagalan fungsi dari organ tubuh terutama yang melibatkan sistem syaraf pusat.
Penularan melalui daging dapat dicegah dengan makan daging yang benar- benar matang. Jika berkebun harus mencuci tangan dengan baik (menggunakan sabun) setelah berkebun. Pada wanita hamil sebaiknya menghindari tempat kotoran kucing . Bagi pemelihara kucing sebaiknya tempat kotoran kucing dibersihkan setiap hari.
Trichinellosis yang disebabkan oleh Trichinella spiralis
Parasit ini berkembang biak dalam tubuh babi. Infeksi terjadi jika makan daging babi mentah atau setengah masak. Larva yang infeksius biasanya terdapat pada otot / daging babi.
Pada daerah yang penduduknya tidak makan daging atau tidak memperbolehkan makan daging babi, kejadian Trichinellosis sangat rendah. Gejala trichinellosis pada manusia adalah udema (pembengkakan) pada periorbital (bagian mata), demam dan sakit pada otot dan sendi.
Foodborne desease oleh _-Taenia saginata__
Cacing ini hidup dan berkembang biak dalam tubuh sapi. Kejadian infeksi oleh cacing ini jarang tetapi sering terjadi di daerah dimana penduduknya sering makan daging sapi mentah. Tindakan pencegahan adalah pengontrolan yang ketat di rumah potong hewan, pembuangan kotoran manusia yang aman (tidak di sembarang tempat). Pemasakan daging yang baik atau jika daging dibekukan sebaiknya selama 5 hari pada suhu -10°C.
Cystiserkosis oleh Taenia solium
Cacing ini hidup dan berkembang biak didalam tubuh babi. Infeksi dapat terjadi jika orang makan daging babi mentah atau yang dimasak setengah matang. Cacing ini dalam bentuk cysticerci dapat menyerang organ mata, jantung, otak , sumsum tulang belakang selain saluran pencernaan pada babi dan manusia.
Sumber : Cliver O. Dean. 1990. Foodborne Disease. Food Research Institute, Department of Bacteriology and WHO collaboratoring on Food Virology and WHO , University of Wisconsin, Madison, Wisconsin, USA.
Penulis: drh. Rochmiyati Setiadi. Editor: Dian Suprapto
http://www.kharisma.de/?q=node/175